Visit Sponsor

Written by 2:11 pm NEWS, PC GAMES, REVIEW, Uncategorized

Game Multiplayer Epic November Tutup: Nostalgia Komunitas, Meme, dan Drama Digital!

November Kelabu: Setelah Dark and Darker dan Deceit Resmi Ditutup Epic Games Store

Langsung aja, lo pasti kaget kan waktu buka Epic Games Store awal November lalu, baru login, eh… beberapa game multiplayer legendaris tiba-tiba lenyap. Bukan cuma sekedar “delisted”, tapi benar-benar “dibuang dari library”, nggak bisa download, nggak bisa main, meski dulu pernah diklaim gratis. Judul yang viral abis: Dark and Darker, Deceit, sampe 1V1.LOL. Komunitas battle royale, teamwork horror, dan gamer squad Indo auto rame, kayak ada peristiwa digital internasional.

Serius, kasus Dark and Darker jadi dramanya Epic tahun ini. Dungeon crawler PvPvE ini nggak cuma delisted, tapi semua akses dihapus mulai 1 November 2025. Ceritanya mirip “epic fail digital ownership”, dan buat player yang udah punya library, tetap aja auto kehapus—padahal cuma Epic, di Steam masih aman. Penyebabnya ternyata drama hukum antara developer Ironmace dan publisher Nexon, kasus Korea yang bikin Epic harus hapus dari library gamer global. Scene paling viral? Refund terbatas, komunitas pada marah dan auto triggering nostalgia run bareng squad.

Kalau Deceit, situasinya nggak kalah sedih. Server legacy ditutup, walau sequel-nya sudah rilis, komunitas battle horror Indo justru lebih suka versi lama. Last match, tribute party, pokoknya malam perpisahan rame banget di Discord, bahkan trending hashtag “Deceit is Legend” di TikTok. 1V1.LOL juga kalah saing, dan servernya sudah shutdown sebelum minggu pertama November habis.

PUBG console old-gen juga terkena dampak era next-gen. Support di PS4/Xbox One dihentikan, pemain lama mesti migrasi ke PS5/Xbox Series untuk battle royale versi engine baru. Banyak veteran battle royale “pensiun digital” dan akhirnya nostalgia bareng mabar terakhir. Semua event ini viral bukan karena penutupan doang, tapi karena spirit komunitas berkumpul dan pamerin “last dance digital”.

Komunitas Ngumpul: Tribute, Meme, dan Momen Perpisahan Sebelum Game Multiplayer Tutup di Epic November

Nah, yang paling keren dan bikin haru adalah vibe komunitasnya. Subreddit Dark and Darker dalam semalam jadi galeri nostalgia — highlight squad paling “berisik,” build terjorok, sampai video “last dungeon run with bros”. Discord Indo ngadain event “final party squad,” rame voice chat, toast online, spam meme bertema “Nostalgia Kelabu November Epic”.

Kasus penghapusan library game multiplayer kayak gini bukan cuma bikin sedih, tapi juga jadi momen komedi. Sering kan dengar, “Kalau game sudah delisted, setidaknya bisa main offline.” Nah, Epic Games kali ini nggak segan wipe clean akses digital walau dulu sempat digratiskan. Banyak yang komen, “Epic benar-benar galak. Ini terjauh dari paham digital ownership, hapus game plus kenangan, sadis!”

Streamer dan kreator konten mulai ngulik keamanan file save, cara backup replay, sampe bikin tutorial “Tips 5 Menit Sebelum Epic Games Tutup Library.” Banyak juga yang ngumpulin highlight, bikin kompilasi “final boss meme run,” bahkan ngalamin momen haru pas squad mabar diputus server.

Deceit lebih terasa suasana perpisahan. Suara voice chat didominasi toast pamit, banding nostalgia kill bareng teman random, serta tribute custom match. TikTok dan Twitter rame video “Last scream, last party, last betrayal!” Komunitas battle royale dan teamwork Indo nggak kalah seru: topik “digital memory” mendadak jadi penting dan viral.

Efek dominonya? Banyak veteran game yang akhirnya migrasi ke platform lain, kayak Steam. Bahkan, ada meme “Squad pindahan… Epic udah tutup, Steam jadi markas baru.” Vibe parodi dan tribute event modern tetap fun, terutama buat member komunitas yang jarang dapat momen bonding begini.

Hikmah Digital, Opini, dan Masa Depan Game Multiplayer di Epic

Fenomena game multiplayer tutup di Epic November membuktikan kalau era digital ownership memang fragile, beda dengan kaset rental zaman dulu. Gamer muda sekarang harus lebih kreatif: backup save sendiri, siap-siap migrasi platform, dan selalu update info legal dari developer. Sisi fun-nya, momen farewell kayak gini adalah ajang bonding, mulai dari tribute meme, party perpisahan, sampe last match digital yang bakal diceritain ke “anak cucu gamer” nanti.

Kalau publisher kedepannya lebih transparan, mungkin sunset game bisa jadi event community dengan loot bonus atau mode nostalgia last night. Komunitas Indo udah mulai kafir digital, tetap enjoy meski kepikiran “Epic kejam banget, tapi terima nasib.” Bahkan, pemain optimistis juga berharap game lawas bisa lahir kembali lewat remaster atau porting di platform lain. Contoh Dark and Darker—udah balik lagi ke Steam dengan sistem baru, komunitas pindahan pun langsung rame.

Harapan ke depan? Publisher dan Epic Games makin rajin adain event farewell resmi, kasih reward loyal user, dan nggak lupa “tanggung jawab nostalgia digital” buat komunitas global. Kalau lo tim “final run sebelum tutup,” atau malah “migrasi ke Steam,” cerita lo sekarang bagian dari sejarah digital gaming Indonesia!

Visited 5 times, 1 visit(s) today
Close